Translate

Kamis, 22 Januari 2015

Mari Berkunjung Ke Pulau Morotai



Kali ini kita akan berkunjung ke PULAU MOROTAI 
untuk melihat betapa indahnya indonesia dibelahan wilayah timur dan termasuk daerah terluar berbatasan dengan negara Philipina, 
Pulau MOROTAI mempunyai nilai Historis tinggi dengan adanya peninggalan Perang Dunia ke II
disempurnakan lagi dengan keindahan alam yang mempesona, yang dimungkinkan banyak warga indonesia yang belum banyak tau.

  
Pulau Morotai terletak di ujung Utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara. Secara geografis Pulau Morotai terletak di antara 200 sampai dengan 240 Lintang Utara dan 12815 sampai dengan 12848 Bujur Timur. Pulau Morotai berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah Utara, Laut Halmahera di sebelah Timur, Selat Morotai di sebelah Selatan dan Laut Sulawesi di sebelah Barat.

Luas wilayah Pulau Morotai adalah 2.474,94 kilometer persegi atau 10 persen dari luas wilayah daratan Kabupaten Maluku Utara. Secara administratif, Pulau Morotai sejak tahun 2002 termasuk ke dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Halmahera Utara dengan ibukota kabupaten di Tobelo, dan tahun 2009 bulan Januari Pulau Morotai telah resmi menjadi Kabupaten.

peta morotai


Tekstur tanah di Pulau Morotai pada umumnya halus dan daerah dengan tekstur sedang berada di sebelah Timur. Sebagian besar luas Kota Daruba merupakan lahan pertanian atau perkebunan rakyat berupa kebun kelapa dan kebun campuran. Sedangkan penggunaan lahan untuk fisik (permukiman, perkantoran dan fasilitas ekonomi) hanya seluas 79,64 Ha atau 3,92 persen dari luas wilayah kota. Penggunaan lahan lainnya adalah lapangan terbang seluas 15 hektar, empang, kawasan hutan lindung dan sebagainya. Seperti umumnya kota-kota yang terletak di pesisir pantai, maka pola penggunaan lahan di Kota Daruba cenderung linier mengikuti pola garis pantai. Pada bagian pesisir terutama didominasi oleh bangunan fisik, sedangkan kegiatan pertanian cenderung ke arah perbukitan di sebelah Timur dan Utara kota.

Foto tank amfibi peninggalan PD II 



Jumlah penduduk Pulau Morotai secara keseluruhan sebanyak 58.720 jiwa yang tersebar pada 47 desa. Mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani dan nelayan (lebih dari 60 persen), sedangkan mata pencaharian lainnya adalah pedagang, Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri.

Indahnya pantai pulau dodola dengaan hamparan pasir putih sebagai penghubung dua pulau bila air laut sedang surut




Jenis produksi tanaman pangan di Pulau Morotai antara lain padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, buah-buahan dan sayuran. 

Perjalanan menuju PULAU MOROTAI

Untuk menuju ke Pulau Morotai hanya dapat ditempuh dengan:
- sarana transportasi Laut ke Kota Daruba. Perjalanan di tempuh dengan menggunakan kendaraan speedboat dari Ternate ke sofifi tarif 50.000 dengan waktu tempuh 1 jam, 
- selanjutnya dengan kendaraan Darat sampai ke Tobelo dengan waktu tempuh 3 jam tarif 100.000 dan dari Tobelo dengan speedboat ke Morotai dengan waktu tempuh 1,5 jam. tarif 100.000 total budget via darat sampai morotai Rp. 250.000

Prasarana dan sarana transportasi darat menuju ke desa-desa maupun antarkecamatan sudah ada dan dalam kondisi baik. Terminal penumpang umum terdapat di Kota Daruba dengan sejumlah armada angkutan darat yang melayani penumpang. 

Prasarana transportasi laut dengan kategori pelabuhan yang tidak diusahakan terdapat di Kota Daruba, ibukota Kecamatan Morotai Selatan. Volume bongkar muat barang pelayaran dalam negeri untuk perdagangan antarpulau di Pelabuhan Daruba tahun 2002 yang dibongkar 6.525 Ton, dan yang dimuat 33.718 ton.

Meskipun Pulau Morotai memiliki lapangan terbang bekas peninggalan perang dunia II yang memiliki 7 jalur landasan pacu dengan panjang masing-masing 3 km, namun jalur transportasi udara khususnya angkutan penumpang umum sampai saat ini belum dapat beroperasi secara rutin disebabkan belum adanya penerbangan umum yang secara permanen melayani jalur penerbangan ke dan dari Pulau Morotai. Lapangan terbang yang ada saat ini dikelola sebagai pangkalan udara oleh TNI AU dan beberapa kali didarati pesawat terbang umum dari dan ke Ternate yang lebih banyak digunakan untuk sarana angkutan perniagaan.

Laju pertumbuhan ekonomi Morotai dari tahun 1996 sampai dengan 2002 rata-rata sebesar 1,35 persen pertahun. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan PDRB dari tahun 1996 sebesar Rp 30.131.280,00 menjadi Rp 37.567.320,00 pada tahun 2002. 

Sedangkan tingkat pendapatan perkapita Morotai rata-rata sebesar Rp 802.325,00, dengan nilai tertinggi terdapat pada Kecamatan Morotai Utara.

Yang bisa dijadikan oleh oleh bagi pengunjung di kabupaten pulau morotai adalah asesoris kalung, gelang dan cincing yeng terbuat dari bahan besi putih dari bahan peninggalan rangka pesawateninggalan perang dunia ke II, yang dijamin seumur hidup tidak akan berkarat, akhir akhir ini ditemukan juga batu mulia dari Pulau Morotai jenis calsedon dan crisocola yang tidak kalah bagusnya dari batu crisocola daerah bacan.

Ada beberapa hotel yang disiapkan salah satunya Hotel Perdana yang dapat di booking .

Percobaan pesawat Hercules milik TNI AU mendarat di Lanud Pitu, Morotai, lepas maghrib, Selasa (3/8), menunjukkan bahwa bandara itu siap untuk aktivitas ekonomi yang berkesinambungan.

Waktu baru menunjukkan pukul 18.42 WIT. Seluruh badan pesawat Hercules tipe Cargo-130 B bernomor sayap A 1313 bergetar keras. Lepas dari Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Tengah, Hercules milik TNI AU kini mendarat di Pangkalan Udara Pitu, Morotai, Maluku Utara.

Bekas slongsong mortir Perang Dunia II yang banyak dijumpai di Morotai


Misi yang dipimpin instruktur pilot Mayor (Pnb) Kusmayadi dari Skuadron 32 ini relatif sederhana: mendarat lalu terbang malam ke dan dari Morotai di tepi Lautan Pasifik itu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Erris Herryanto mengakui, dari segi teknis, tidak ada yang krusial dengan pendaratan malam. Namun, pendaratan ini lebih untuk menyampaikan ”pesan” bahwa pertahanan digunakan untuk mendukung ekonomi. Menurut Erris, pengembangan wilayah perbatasan menjadi prioritas dari konsep pertahanan untuk ekonomi itu.

Dari segi ekonomi, potensi Morotai memang lebih banyak dimanfaatkan negara-negara tetangga daripada warga Morotai. Padahal, menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Morotai Ismail, potensi perikanan mencapai 61.167 ton per tahun. ”Itu baru bisa diambil maksimal 20 persen,” kata dia.

kekayaan laut lobster morotai


Bagaimana bisa maksimal jika nelayan Indonesia dengan perahu kecil sejenis ketinting dan sampan berdaya jelajah 3-4 mil itu harus berhadapan dengan kapal ikan besar milik nelayan Filipina, Taiwan, Thailand, dan China yang bisa membawa 20 ton-50 ton sekali angkut. Mereka tidak hanya hadir di laut lepas, tetapi sampai masuk ke batas teritorial 12 mil. Tidak heran kalau cuaca buruk, ada kapal-kapal yang merapat. TNI Angkatan Laut hanya punya pos dengan perahu karet, sementara kepolisian tidak ada sama sekali. 

Padahal, selain ikan kerapu hitam yang mahal, laut seputar Morotai penuh dengan cakalang dan tuna yang berat per ekornya rata-rata 150 kilogram. Ini belum termasuk mutiaranya. Namun, di tengah lumbung ”emas” itu, para nelayan hanya menangkap untuk keperluan rumah tangga dan dijual di desa saja karena tidak ada pabrik es. sedangkan untuk komoditi jual lanhsung dikirim ke tobelo.

hasil tangkapan nelayan yng dikelola menjadi ikan bakar siap saji


Morotai memang ibarat mutiara yang dibiarkan terbenam di lumpur. Dari segi pertahanan pun, pulau di bibir Samudra Pasifik ini terhitung sangat strategis. Tidak heran, di pulau inilah di bawah komando Panglima Divisi VII AS Jenderal Douglas MacArthur, pada masa Perang Dunia Ke-2, menggalang kekuatan untuk menggempur Jepang. Ada tujuh landasan pacu yang selama beberapa bulan ini menerima pendaratan 63 batalion sejak 15 September 1944.

Saat ini, dari tujuh landasan pacu itu, sudah ada dua yang diperbaiki TNI AU. Dari 3.000 meter panjang landasan, yang telah diperbaiki sepanjang 2.400 meter dengan lebar 30 meter. Komandan Pangkalan Udara Pitu letkol Pnb Shomad menerangkan jadwal penerbangan sipil disiapkan susi air jadwal hari senin, selasa dan rabu dan penerbangan militer Hercules.

Erris mengakui, kepentingan militer menjadi alasan nomor dua setelah kepentingan ekonomi. Hal itu tentunya masih berhubungan dengan semakin memanasnya Laut China Selatan saat China semakin mengintensifkan kekuatan AL-nya,

Bupati Pulau Morotai Rusli Sibua, M.Si berterima kasih atas uji coba penerbangan malam itu. Ia berharap, hal itu bisa menunjukkan bahwa Morotai memiliki infrastruktur untuk ekspor hasil laut langsung ke luar negeri.

foto wisata bawah laut, sisa peninggalan pesawat sekutu dan alat tempur lainnya





Temuan sisa Perang Dunia II







foto pulau Sumsum tempat jendral macarthur mengatur strategi PD II






DUKUMEN TAMBAHAN TENTANG PULAU MOROTAI

Tempat pemandian jend mc Arthur (air kaca )



Patung Teruo Nakamura (jend jepang) yang bersumbunyi di morotai selama 30 thn setelah penyerahan jepang ke sekutu



Nakamura setelah keluar dari persembunyian selama 30 th di morotai



* Selamat berkunjung


sumber pakkarim
Kaskus Holic

Daftar Hotel di Indonesia: